Setetes Air Hina

Hei jangan mentang-mentang punya

  • Hei jangan mentang-mentang punya
  • Memandang orang tidak dengan sebelah mata
  • Hei jangan mentang-mentang kuasa
  • Menyuruh orang tolak pinggang setinggi dada
  • Itu kesombongan itu kesombongan
  • Itu keangkuhan itu keangkuhan
  • Bukan pakaianmu tapi pakaian Tuhan
  • Yang berhak disembah oleh segenap alam
  • Hei silakan punya dan kuasa
  • Tapi janganlah angkuh sombong pada sesama
  • Bukankah engkau dilahirkan telanjang
  • Tanpa sehelai benang
  • Kemudian berkat rahmatnya Tuhan
  • Engkau bisa jadi orang
  • Tak malukah tak sadarkah
  • Kau kira dirimu siapa
  • Hei tidakkah kau perhatikan
  • Dari apakah dulu dirimu dijadikan
  • Hei dari tetes air hina
  • Kau diciptakan lalu engkau disempurnakan
  • Itu kesombongan itu kesombongan
  • Itu keangkuhan itu keangkuhan
  • Tak pantas kau sandang sebagai seorang insan
  • Yang tiada daya tanpa kehendak Tuhan
  • Hei silakan punya dan kuasa
  • Tapi janganlah angkuh sombong pada sesama
  • Bukankah engkau dilahirkan telanjang
  • Tanpa sehelai benang
  • Kemudian berkat rahmatnya Tuhan
  • Engkau bisa jadi orang
  • Tak malukah tak sadarkah
  • Kau kira dirimu siapa
  • Hei tidakkah kau perhatikan
  • Dari apakah dulu dirimu dijadikan
  • Hei dari tetes air hina
  • Kau diciptakan lalu engkau disempurnakan
  • Itu kesombongan itu kesombongan
  • Itu keangkuhan itu keangkuhan
  • Tak pantas kau sandang sebagai seorang insan
  • Yang tiada daya tanpa kehendak Tuhan
  • Hei silakan punya dan kuasa
  • Tapi janganlah angkuh sombong pada sesama
00:00
-00:00
Lihat butiran lagu
Dengarkan duet yang terkoordinasi baik

62 4 3612

10-24 19:23

Carta hadiah

Jumlah: 0 58

Komen 4