Mandatori
Jam enam lima belas minit pagi
- Jam enam lima belas minit pagi
- Dia bangkit setelah azan
- Subuh memecah sunyi
- Tangannya digari kelibat ibu jauh sekali
- Mungkin tidak akan berjumpa lagi
- Dia meratap baju putih atas pangku
- Sedarnya akan dosa masa lalu
- Tak mampu untuk putarkan
- Semula waktu itu
- Waktu dia dan abang
- Bermain dengan peluru
- Waktu dia sedar abang
- Bernyawa dalam sendu
- Waktu dia dan abang
- Berjuang tanpa hala tuju
- Waktu itu semuanya sudah berlalu
- Pekat darah mengalir pekat
- Lagi derita ditanggung
- Sesal tidak sudah rayuan menggunung
- Kini mandatori menunggu di penghujung
- Dia mendongak kelangit
- Lalu terus mendayung
- Dia
- Maafkan ampunkan segala
- Salah dan silap darinya
- Tidakkah
- Manusia itu sering
- Sekali lupa dan terleka
- Begitulah kehidupan
- Tak banyak yang dizahirkan
- Hanya diri membezakan
- Tingkah laku perbuatan
- Bukan mudah untuk teruskan perjalanan
- Bila sudah terjerat
- Diri di muka pengadilan
- Yang lepas jadi memori dalam keratan
- Suratan impian impikan hidup lumayan
- Malangnya tidak berbau
- Merana tanpa restu
- Mencari telapak kaki ibu
- Cari mencari persegi
- Persepsi konklusi kondisi
- Akal terkawal dikawal
- Perihnya fizikal dan mental
- Optimistik futuristik bukakan
- Pintu hati biar terus celik
- Sempurna
- Semuanya tidak akan sempurna
- Jika sering lupa dan sering leka
- Dia
- Maafkan ampunkan segala
- Salah dan silap dari nya
- Tidakkah
- Manusia itu sering
- Sekali lupa dan terleka
評論 6
🎻 ❤ 😍
🤘✨Halo!!! 💖💖💖🕺💛
Kita mempunyai cita rasa muzik yang sama
👍👨🎤💋😚
Akhirnya anda memuat naik lagu!
banyak epik 💪🧑🎤👩🎤